Bulan kenangan
Senja yang dulu indah
sekarang seakan tak berarti lagi pada seorang gadis yang sedang merenung karena
telah kehilangan sahabat-sahabatnya yang slalu menemani suka maupun duka. Dulu
sewaktu aku duduk di bangku SMP aku mempunyai 4 sahabat sejati. Mereka bernama nara,
regina, fara dan riva. Kami bersahabat sejak pertama kali menginjak bangku SMP.
Kami berlima selalu bersama-sama kemana pun kami pergi. Sampai-sampai
teman-teman kelasku memanggil kami dengan panggilan “Lima serangkai”.
Sampai-sampai anak-anak lain mungkin iri melihat kami berlima yang slalu akur
dan ceria.
Hari ini hari
kenaikan kelas. Tapi tuhan berkata lain aku dan 4 orang sahabat aku tidak satu
kelas, sekarang aku kelas 8e, rifa 8f, fara, regina dan nara sama-sama 8h.
Tetapi hal tersebut tidak memisahkan kami semua, kami tetap kompak dan setiap
jam istirahat kami selalu berkumpul di taman belakang sekolah. Di sana kami
biasa bercanda gurau, saling curhat atau tidak kami saling belajar bersama.
“eh..aku lagi PDKT
sama kakak kelas nih” ucap nara memecah kesunyian kami semua
“wah siapa..siapa..?
ganteng gak? Hahaha” kami semua tertawa
“ya lumayan, tapi aku
gak suka ah..dia itu playboy”
“wah bahaya..gimana
kalau aku teror itu kakak kelas ? aku mau buktiin dia itu playboy atau tidak”
tawarku kepada nara.
“ya tentu saja boleh,
ini nomernya aku kirimi ke kamu ven. Pacarin kamu juga boleh, hehhe” ucap nara
meledekku.
Setelah nomer
handphone kakak kelas itu aku save, yang ketepatan namanya adalah kak indra,
kami semua melanjutkan canda gurau kami semua sampai –sampai bunyi bel masuk
kelas pun berbunyi. Kami semua segera masuk ke kalas kami masing-masing.
Sepulang dari sekolah
aku langsung pulang ke rumah, merebahkan tubuh kecilku ini di atas kasur
bersprai orens di kamarku. Setelah cukup lama bersantai, iseng-iseng aku SMS
kak Indra itu yang ketepatan dia se ekskul denganku, ekskul basket.
“hai..” salam
pembukaku yang aku kirimkan ke kak indra
“hai, ini siapa?” tak
lama balasan dari kak indra datang
“emb..ini kak indra?”
aku melalukan ini karena aku hanya ingin menguji kesetiaan dia
“iya, ini siapa ya?”
“aku vena kak, ABAS
juga sama kayak kakak”
“oh .. gitu, iyaiya
dek, ada apa ?”
Setelah selesai
berbasa-basi, aku pun melanjutkan ke rencana tadi kalau aku ingin menguji
kesetiaannya. Ternyata terbukti dia itu SETIA, dia mengakui bahwa dia naksir ke
nara sahabatku. Aku dan kak indra saling nyambung kalau SMSAN, dan jika bertemu
kami pun sudah sangat akrab. Lain halnya dengan nara yang jika bertemu pasti
malu-malu.
Hingga pada suatu
hari, setelah aku dan kak indra telah lama mengenal satu sama lain dan
sepertinya kak Indra sudah tidak menyukai tiara lagi karena sifat tiara yang
selalu menghiraukan dia. “adek.. kakak suka sama adek, adek mau gak pacaran
sama kakak?” ucap kak Indra saat istirahat ekskul
“hah? Jangan bercanda
kak, kamu tiaranya gimana?” jawabku tidak percaya
“loh apa hubungannya
dengan nara? Tiara gak suka sama kakak dan kakak juga tidak suka lagi sama nara”
“emmb.. tak
pikir-pikir deh kak, kasih aku waktu 2 minggu”.
Di perjalanan pulang
aku kepikiran terus akan hal yang terjadi padaku, tanpa banyak berfikir lagi, aku
langsung menanyakan kepada nara akan perasaan dia kepada kak indra.
“ah yang benar saja,
aku engga suka sama kak indra. Kalau kamu merasa cocok sama kak indra, yasudah
gakpapa kok kamu pacaran sama kak indra”
Mendengar ucapan nara
begitu, aku sangat gembira, karena aku merasa cocok kepada kak Indra. Dan aku
sudah bulat untuk menerima kak Indra sebagai cowokku.
Tetapi semenjak aku
jadian dengan kak indra, aku semakin jauh dengan 4 orang sahabatku. Tak tau
mengapa jika istirahat tiba dan aku ingin berkumpul dengan mereka d belakang
sekolah, mereka selalu saja menghidar dan bubar seketika. Aku sadar aku yang
salah karena aku sering pacaran di depan kelas dengan kak indra daripada aku
bermain dengan sahabat-sahabatku.
Setahun, dua tahun
telah berlalu. Hubunganku dengan 4 orang sahabatku tak tau bagaimana karena
kami tetap saja berdiam diri. Sedangkan hubunganku dengan kak indra tetap
berlanjut hingga kini walau dia sudah menginjak SMA. Besok adalah perpisahan
kelas 9. Aku akan melanjutkan sekolah di surakarta, dan tentunya akan berpisah
dengan sahabat-sahabatku yang mungkin sudah tidak menganggapku sahabat. Aku
berniat untuk meminta maaf kepada sahabat-sahabatku yang sejuta kalinya.
Saat aku akan menemui
4 orang sahabatku, tetapi aku hanya bertemu dengan 3 orang sahabatku di dalam
gedung perpisahan. Yaitu regina, fara, dan riva. Mereka bertiga sudah
memaafkanku, malahan mereka menangis karena akan berpisah denganku. Kecuali nara,
aku mencarinya di setiap sudut gedung acara perpisahan ini tapi tidak ku
temukan nara. Akhirnya aku mencoba mencari ke tempat parkir kendaraan. WOW!!!
Apa yang aku lihat di tempat parkir sungguh mengagetkanku dan ketiga sahabat
aku yang ikut mencari nara. Di tempat parkir, nara dan kak indra pacarku,
mereka berpegangan tangan dan saling menatap, wajah mereka sangat dekat miris
akan berciuman.
Aku yang melihat
kejadian itu tak tau akan berkata apa, air mataku menetes perlahan mengikuti
detak jantungku yang berdetak tak karuan.
“dek, kamu jangan
salah paham” kata kak indra sambil mengejarku
“salah paham apa?”
jawabku dengan sok tegar
“ven, maaf ya aku
sama kak indra masih saling sayang. Kamu harus bisa menerima realita kehidupan
ini, dan ini lah hidup” saut nara dengan santai seperti biasanya dia menghadapi
masalah
“oh iya udah gak
papa, yasudah mumpung kalian ada di sini semua, aku mau pamit..aku akan
melanjutkan SMA di Surakarta, selamat tinggal” jelasku sambil meninggalkan mereka
ber-5
Regina, fara, dan
Riva terpaku melihat kejadian itu, hingga mereka bertiga tidak sadar kalau aku
meninggalkan mereka semua.
“jahat!!!” kata
regina perlahan sambil menunduk dan melangkah meninggalkan nara dan Kak Indra.
Melihat kejadian
tadi, nara dan kak Indra tidak merasa bersalah atas apa yang telah mereka
perbuat. Mereka berdua, kak Indra dan nara langsung meninggal gedung perpisahan
walaupun acara belum selesai.
Mereka berdua
langsung gonceng berdua menaiki motor kak Indra, aku yang hanya menangis
melihat mereka berdua dari jendela gedung.
Acara perpisahan
telah selesai. Aku dan ke 3 sahabatku saling mengucapkan salam perpisahan dan
saling berkangen-kangen karena tidak akan bertemu lagi beberapa tahun ke depan.
Di perjalanan pulang
aku melihat ambulance mengebut dari arah timur gedung perpisahan. Perasaan
hatiku yang campur aduk, aku menghiraukan bunyi sirene ambulance itu dan
mengalah pada ambulance.
Sesampainya di rumah,
aku sudah di tunggu oleh kedua orang tuaku. Yang akan segera menuju bandara.
Langsung pun aku bergegas berganti pakaian dan masuk ke mobil. Di sepanjang
perjalanan aku hanya menatap ke luar jendela, mencoba menatap hari esokku besok
di Sukarta.
Saat pesawat yang aku
tumpangi sudah hampir take off, yang pada saat itu aku akan mematikan
handphoneku, tiba-tiba handphone ku berbunyi ada telfon. Ternyata telfon itu
dari Regina sahabat aku. Segera aku mengangkat telfon itu, dan ternyata itu
kabar buruk ! Regina mengabarka bahwa kak Indra dan Nara mengalami kecelakaan
saat perjalanan pulang dari gedung perpisahan. Saat itu pula aku langsung turun
dari pesawat, tak peduli pesawat itu akan segera take off, dan meninggalkan
kedua orang tuaku di pesawat. Melihat raut wajah kedua orang tua ku dari
kejauhan di luar pesawat yang tampaknya mereka khawatir terhadapku, pasti
mereka bertanya-tanya ada apa denganku !
Segera aku berlari
menyusuri panjangnya jalanan bandara, dan secepat kilat aku langsung menaiki
taxi dan menuju rumah sakit dimana kak Indra dan nara di rawat. Sesampainya di
rumah sakit. Terlihat suasana tidak mengenakkan. Semua sahabat-sahabatku ada di
rumah sakit itu, juga keluarga Nara dan kak Indra. Mereka semua menunggu kak
Indra dan Nara sadar.
15 menit, 30 menit
dan akhirnya 45 menit kemudian dokter membuka pintu dan mengabarkakn bahwa
mereka berdua baik-baik saja. Hanya saja di tangan kanan Kak Indra retak dan di
bagian tubuh lainnya hanya luka-luka ringan. Dan segera kami melihat keadaan
Nara. Syukurlah Nara tidak seburuk kak Indra, Nara hanya mengalami luka-luka
ringan di tangan dan kakinya.
“loh..bukannya kamu
tadi sudah ke Surakarta ven ?” kata Nara lemas yang mungkin dia kaget melihat
aku ada di segerombolan orang yang menjenguknya.
“iya, demi kamu dia
ninggalin pesawatnya !” kata Riva dengan nada ingin menyadarkan Nara
“emmb.. maaf semua
bisakah tinggalkan aku dan Iven berdua saja ?” kata Nara
Semua orang yang
awalnya banyak, ada orang tua, dan sahabat Nara. Kini di ruangan 8x6 itu hanya
ada aku dan Nara dengan saling tatap-tatapan. Aku bisa melihat di matanya penuh
penyesalan
“kenapa kamu gak ke
Surakarta ?” kata Nara memulai pembicaraan
“tadi sebelum take
off, aku menerima telfon dari Regina kalau kau dan kak Indra kecelakaan”
“kenapa kamu datang
ke sini? Kenapa ?! apa kamu ingin melihat aku mati ! karena aku telah menyakitimu
!” seduh Nara sambil menangis dan memukul-mukul dadanya
“tidak Nara ! tidak !
aku disini karena mengkhawatirkan kau Nara ! karena kau masih dan akan tetap
menjadi sahabat kami SELAMANYA !” ucapku sambil memegangi tangan Nara agar
tidak menyakiti dirinya sendiri,
“apa iya aku pantas
jadi sahabat kalian setelah apa yang aku lakukan padamu ?!” kata Nara tak
henti-hentinya menangis
“tidak Nara itu bukan
salah kau ! itu salahku ! malah apa pantas aku masih menjadi sahabat kau
setelah dulu aku sering meninggalkan kalian daripada bersama kalian ? dulu aku
hanya mentingin pacaran, jadi.. apa pantas aku tetap menjadi sahabat kau ?
Setelah mengucapkan
kata itu, Nara mendadak mimisan. Aku tau kalau dia masih dalam keadaan labil,
maka aku putuskan untuk meninggalkan dia di kamarnya bersama dengan kedua orang
tuanya.
Namun aku harus tetap
mengejar keinginanku, dua hari kemudian aku segera menuju Surakarta karena aku
tau kini keadaan Nara dan kak Indra sudah baik-baik saja.
setahun telah
berlalu, aku termenung menatap luar jendela kelasku. Mengingat bahwa sekarang
17 Mei 2012 adalah ulang tahun persahabatan aku, Regina, Fara, Nara dan Riva
yang ke 5 tahun. Aku tak tau mereka masih mengingat atau tidak. Karena kami
sudah tidak ada hubungan lagi semenjak itu. Mungkin mereka ber-4 sudah lupa
kepada ku dan mereka pastinya sudah menemukan sahabat yang lebih senpurna
daripada aku.
“kriingg..” bel
pulang berbunyi. Aku segera bergegas pulang ke rumah. Sesampainya di rumah,
rumahku sangat sepi, yaaa memang seperti biasanya sepi karena kedua orangtuaku
sibuk bekerja setiap hari.
“supriesss ...
!” ada sesuatu mengenai rambutku, yaitu
kertas yang di potong kecil-kecil. Segera aku menoleh ke arah atas, dan
ternyata “OMG”.. Nara, Regina, Fara dan Riva ada di rumahku ! ternyata mereka
tetap mengingat hari ulang tahun persahabatan kami. tak kuasa aku menahan air
mataku, dan kami ber5 pun saling berpelukan satu sama lain. Dan berjanji akan
menjaga persahabatan ini sampai akhir hayat nanti... J
membaca kisahnya bikin menitiskan airmata..Indahnya persahabatan itu..
BalasHapushttp://taipannnewsss.blogspot.com/2018/04/selingkuh-bisa-dimulai-jika-pria.html
BalasHapushttp://taipannnewsss.blogspot.com/2018/04/sebelum-menikah-jawab-dulu-8-pertanyaan.html
QQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS |
-KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
1 user ID sudah bisa bermain 8 Permainan.
• BandarQ
• AduQ
• Capsa
• Domino99
• Poker
• Bandarpoker.
• Sakong
• Bandar66
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• WA: +62 813 8217 0873
• BB : D60E4A61
• BB : 2B3D83BE
Come & Join Us!
Panjang amat
BalasHapusboleh juga nih
BalasHapusBaccarat – how to play the game of chance in casino online
BalasHapusPlay a game worrione of Baccarat. you can also play a game of roulette or other casino septcasino games, 제왕카지노 such as casino slots.