Minggu, 23 September 2012

Bertemu JIN !


Hari ini tepat hari minggu, organisasi salah satu di sekolahku mengadakan pertemuan rutin setiap minggu pagi yang di hadiri oleh kakak-kakak senior dan juga anggota baru atau kelas X seperti aku ini. Ketepatan sekarang banyak anggota baru terutama anak cowok, ada 5 anggota baru. organisasiku ini adalah organisasi yang berbeda dengan yang lainnya yaitu ekskul wisata malam. Anak-anak di organisasi ini memiliki kelebihan di bidang hal ghaib ! kecuali aku.
Aku mengikuti organisasi ini bukan karena aku punya kelebihan dalam hal ghaib, namun karena aku ini tertarik dan penasaran bagaimana bila aku berada di sekitar anak-anak yang punya kelebihan atau bisa di panggil dengan anak INDIGO ! aku mengira akan seru dan berguna untuk pengetahuanku.
Saat semua sudah berkumpul, semua anggota termasuk aku membentuk suatu lingkaran. Mereka saling membicarakan masalah kesurupan di sekolah akhir-akhir ini. Karena merelah yang menanganinya. Aku yang tak tau apa-apa tentang masalah JIN, hanya ikut mendengarkan dan hanya bertanya-tanya dalam hati. Setelah acara pembahasan selesai, sebagian anggota ada yang segera pulang ke rumahnya masing-masing dan ada juga yang masih menetap di basecamp. Di basecamp hanya tersisa 5 anggota, karena anggota lainnya sudah pulang. Aku, kak Nia, kak Nita, Al dan Haikal, semua pada sibuk sendiri main laptopnya masing-masing.
“kak, itu Jin ngapain ya masuk ke raga kita ?” tanyaku memecah kesunyian, karena aku sudah tidak kuat memendam pertanyaan ini.
“ya mengganggu korban dek” jawab kak Nita.
“ngapain mengganggu kak? Apa gak ada kerjaan lain ?” jawabku lebih penasaran lagi
“ya.. contoh saja kayak kita dek, kita aja manusia juga saling mengganggu kan ? nah gitu juga dengan jin atau setan”
“emmh.. wajah setan itu cantik gak kak? Ganteng gak ?” tanyaku yang ingin tau
“gak ada dek, sejelek-jeleknya manusia itu sebagus-bagusnya setan ! tapi jin itu juga kaya manusia, punya mata, hidung dll” terang kak Nita
Karena aku sering bertanya, lalu Haikal teman gugusku sewaktu Pramos menjawab
“udah jangan banyak nanyak ! jangan banyak ngomong ! aku lagi males dengerin pertanyaan-pertanyaan kamu !” ucap Haikal sambil memasang raut wajah yang seram
“ahhh iyaiya, aku kan hanya penasaran saja ! aku pingin tau lah kayak kamu Kal, lah iya kamu enak” jawabku yang agak tersinggung dengan ucapannya
“yaudah diem aja, aku lagi sibuk dan kamu gak bakal tau juga”
Mendengar ucapan Haikal, mungkin dia benar.. mungkin keinginan tahuanku yang tinggi membuat orang lain terganggu. Jadi aku putuskan untuk diam saja, dan hanya melihat dan mendengar apa yang mereka bicarakan dan kerjakan. Namun aku tak mau menganggur dan hanya menonton, jadi aku iseng menulis di note Hpku, aku menyusun pertanyaan-pertanyaan yang ada d benakku.
Yang isinya :
1.      Mengapa ada jin kalau hanya akan menganggu manusia ?
2.      Apa yang menyebabkan jin memasuki tubuh manusia ?
3.      Dan apa tujuan jin memasuki tubuh manusia ?
4.      Jika jin seperti manusia, apakah jin juga memiliki organ-organ seperti kita ? berarti bisa bereproduksi juga dong
........
Cukup banyak aku menulis pertanyaan-pertanyaan di note Hpku, aku berharap Haikal atau siapa saja bisa menjawab pertanyaanku ini. Karena kalau aku sudah penasaran, bisa-bisa aku tidak dapat tidur.
Sehari dua hari tiga hari tlah berlalu, aku terus browsing masalah tentang jin, agar aku bisa menjawab pertanyaan dari benakku ini. Jawaban memang sudah terjawab, namun hatiku merasa masih belum puas menerima jawaban dari internet ini. Akhirnya aku putuskan untuk mengikuti wisata malam nanti dengan organisasiku pada malam jum’at. Dan untung saja mereka memperbolehkan aku ikut serta.
Hari kamis telah tiba, hatiku berdetak kencang membayangkan apa yang akan terjadi nanti malam pada diriku, akankah menjadi perjalanan yang mengasikkan ataukah akan sebaliknya ? namun aku pastikan bahwa nanti malam adalah pengalaman paling berharga bagiku.
Malam harinya setelah semua anggota berkumpul, sebelum melakukan perjalanan semua anggota saling berpegangan satu sama lain membentuk lingkaran untuk berdoa dahulu. Saat berdoa jantungku semakin berdetak kencang dan sepertinya ada yang lain dengan tubuhku ini.
Perjalanan di mulai, perjalanan pertama adalah ke gua tempat biasanya leluhur-leluhur bertapa. Sesampainya di gua tersebut, jantungku tidak berdegub kencang lagi dan aku tidak merasa aneh lagi. Aku percaya diri karena aku bersama teman-teman indigo dan aku yakin jin atau setan tidak akan berani menggangguku.
Yang lain seperti melakukan ritual-ritual kecil, tetapi tidak denganku karena mereka takut jika aku mengikuti ritual tersebut ragaku tidak akan kuat. Jadi untuk menghibur diriku sendiri aku berkeliling di sekitar gua, melihat-lihat apa yang ada di sana.
Tiba-tiba di balik bebatuan yang sepertinya tidak ada jalan masuk, terdengar suara seperti orang sedang berkumur. Ketepatan di balik batu-batu itu ada lubang kecil yang cukup untuk mengintip apa yang terjadi di balik batu tersebut. Dan aku tak percaya melihat apa yang aku lihat. Aku melihat sosok seseorang dan dari gaya pakaiannya seperti pakaian Kamandanu di acara televisi ‘tutur tinular’. Sekilas aku tak takut karena aku mengira dia adalah seorang petapa. Namun aku berfikir, mana ada orang bisa memasuki setumpukan batu besar ? pertanyaanku semakin lama semakin banyak, seperti biasanya. Jadi aku putuskan untuk kembali ke teman-teman dan menunjukan orang tersebut kepada mereka. Namun.. aku lupa jalan kembali kepada teman-temanku. Aku tersesat ! gua ini ternyata terlalu besar dan bercabang-cabang untuk aku mengingatnya. Aku terus mencari jalan keluar, aku mencoba menghubungi mereka lewat HP namun bad signal. Lalu sebelum aku menemukan mereka, di balik batu lainnya aku melihat air terjun begitu indah dan penuh wewangian. Aku terus terhanyut dalam kepesonaanku terhadap air terjun itu.
“La..La..La ! sadar La ! sadar !” suara sayup-sayup terdengar dari telinga kananku
Perlahan aku membuka mata, dan di sana aku melihat teman-temanku. Aku segera bangun dan ingin ku menunjukkan air terjun ke mereka. Aku menarik-narik mereka agar mau mengikutiku, namun mereka semua hanya menggeleng-gelengkan kepala perlahan.
Aku bingung dan mendadak bingung. Lalu mereka segera membawaku keluar gua dan mereka meceritakan padaku bahwa tadi sewaktu aku tersesat, ternyata tak lama kemudian mereka menemukanku, sebelum sempat mereka memanggilku untuk saling bersama-sama. Tiba-tiba aku kesurupan, aku berjalan sendiri, berpincang-pincang bagai nenek tua. Dan aku yang dalam keadaan kesurupan itu menuju suatu ujung di ujung gua tersebut yang memang terdapat sumber air, namun sudah keruh. Hampir saja aku menceburkan diri ke air keruh tersebut, namun teman-temanku segera menyadarkan ku darighaib itu yang memasuki tubuhku.
Lalu apa yang aku lihat di balik bebatuan tak dapat di tembus itu ? sedang mimpikah aku ? atau itu nyata ? siapakah pria itu ???

Kamis, 20 September 2012

Sahabat sampai mati

Bulan kenangan
Senja yang dulu indah sekarang seakan tak berarti lagi pada seorang gadis yang sedang merenung karena telah kehilangan sahabat-sahabatnya yang slalu menemani suka maupun duka. Dulu sewaktu aku duduk di bangku SMP aku mempunyai 4 sahabat sejati. Mereka bernama nara, regina, fara dan riva. Kami bersahabat sejak pertama kali menginjak bangku SMP. Kami berlima selalu bersama-sama kemana pun kami pergi. Sampai-sampai teman-teman kelasku memanggil kami dengan panggilan “Lima serangkai”. Sampai-sampai anak-anak lain mungkin iri melihat kami berlima yang slalu akur dan ceria.
Hari ini hari kenaikan kelas. Tapi tuhan berkata lain aku dan 4 orang sahabat aku tidak satu kelas, sekarang aku kelas 8e, rifa 8f, fara, regina dan nara sama-sama 8h. Tetapi hal tersebut tidak memisahkan kami semua, kami tetap kompak dan setiap jam istirahat kami selalu berkumpul di taman belakang sekolah. Di sana kami biasa bercanda gurau, saling curhat atau tidak kami saling belajar bersama.
“eh..aku lagi PDKT sama kakak kelas nih” ucap nara memecah kesunyian kami semua
“wah siapa..siapa..? ganteng gak? Hahaha” kami semua tertawa
“ya lumayan, tapi aku gak suka ah..dia itu playboy”
“wah bahaya..gimana kalau aku teror itu kakak kelas ? aku mau buktiin dia itu playboy atau tidak” tawarku kepada nara.
“ya tentu saja boleh, ini nomernya aku kirimi ke kamu ven. Pacarin kamu juga boleh, hehhe” ucap nara meledekku.
Setelah nomer handphone kakak kelas itu aku save, yang ketepatan namanya adalah kak indra, kami semua melanjutkan canda gurau kami semua sampai –sampai bunyi bel masuk kelas pun berbunyi. Kami semua segera masuk ke kalas kami masing-masing.
Sepulang dari sekolah aku langsung pulang ke rumah, merebahkan tubuh kecilku ini di atas kasur bersprai orens di kamarku. Setelah cukup lama bersantai, iseng-iseng aku SMS kak Indra itu yang ketepatan dia se ekskul denganku, ekskul basket.
“hai..” salam pembukaku yang aku kirimkan ke kak indra
“hai, ini siapa?” tak lama balasan dari kak indra datang
“emb..ini kak indra?” aku melalukan ini karena aku hanya ingin menguji kesetiaan dia
“iya, ini siapa ya?”
“aku vena kak, ABAS juga sama kayak kakak”
“oh .. gitu, iyaiya dek, ada apa ?”
Setelah selesai berbasa-basi, aku pun melanjutkan ke rencana tadi kalau aku ingin menguji kesetiaannya. Ternyata terbukti dia itu SETIA, dia mengakui bahwa dia naksir ke nara sahabatku. Aku dan kak indra saling nyambung kalau SMSAN, dan jika bertemu kami pun sudah sangat akrab. Lain halnya dengan nara yang jika bertemu pasti malu-malu.
Hingga pada suatu hari, setelah aku dan kak indra telah lama mengenal satu sama lain dan sepertinya kak Indra sudah tidak menyukai tiara lagi karena sifat tiara yang selalu menghiraukan dia. “adek.. kakak suka sama adek, adek mau gak pacaran sama kakak?” ucap kak Indra saat istirahat ekskul
“hah? Jangan bercanda kak, kamu tiaranya gimana?” jawabku tidak percaya
“loh apa hubungannya dengan nara? Tiara gak suka sama kakak dan kakak juga tidak suka lagi sama nara”
“emmb.. tak pikir-pikir deh kak, kasih aku waktu 2 minggu”.
Di perjalanan pulang aku kepikiran terus akan hal yang terjadi padaku, tanpa banyak berfikir lagi, aku langsung menanyakan kepada nara akan perasaan dia kepada kak indra.
“ah yang benar saja, aku engga suka sama kak indra. Kalau kamu merasa cocok sama kak indra, yasudah gakpapa kok kamu pacaran sama kak indra”
Mendengar ucapan nara begitu, aku sangat gembira, karena aku merasa cocok kepada kak Indra. Dan aku sudah bulat untuk menerima kak Indra sebagai cowokku.
Tetapi semenjak aku jadian dengan kak indra, aku semakin jauh dengan 4 orang sahabatku. Tak tau mengapa jika istirahat tiba dan aku ingin berkumpul dengan mereka d belakang sekolah, mereka selalu saja menghidar dan bubar seketika. Aku sadar aku yang salah karena aku sering pacaran di depan kelas dengan kak indra daripada aku bermain dengan sahabat-sahabatku.
Setahun, dua tahun telah berlalu. Hubunganku dengan 4 orang sahabatku tak tau bagaimana karena kami tetap saja berdiam diri. Sedangkan hubunganku dengan kak indra tetap berlanjut hingga kini walau dia sudah menginjak SMA. Besok adalah perpisahan kelas 9. Aku akan melanjutkan sekolah di surakarta, dan tentunya akan berpisah dengan sahabat-sahabatku yang mungkin sudah tidak menganggapku sahabat. Aku berniat untuk meminta maaf kepada sahabat-sahabatku yang sejuta kalinya.
Saat aku akan menemui 4 orang sahabatku, tetapi aku hanya bertemu dengan 3 orang sahabatku di dalam gedung perpisahan. Yaitu regina, fara, dan riva. Mereka bertiga sudah memaafkanku, malahan mereka menangis karena akan berpisah denganku. Kecuali nara, aku mencarinya di setiap sudut gedung acara perpisahan ini tapi tidak ku temukan nara. Akhirnya aku mencoba mencari ke tempat parkir kendaraan. WOW!!! Apa yang aku lihat di tempat parkir sungguh mengagetkanku dan ketiga sahabat aku yang ikut mencari nara. Di tempat parkir, nara dan kak indra pacarku, mereka berpegangan tangan dan saling menatap, wajah mereka sangat dekat miris akan berciuman.
Aku yang melihat kejadian itu tak tau akan berkata apa, air mataku menetes perlahan mengikuti detak jantungku yang berdetak tak karuan.
“dek, kamu jangan salah paham” kata kak indra sambil mengejarku
“salah paham apa?” jawabku dengan sok tegar
“ven, maaf ya aku sama kak indra masih saling sayang. Kamu harus bisa menerima realita kehidupan ini, dan ini lah hidup” saut nara dengan santai seperti biasanya dia menghadapi masalah
“oh iya udah gak papa, yasudah mumpung kalian ada di sini semua, aku mau pamit..aku akan melanjutkan SMA di Surakarta, selamat tinggal” jelasku sambil meninggalkan mereka ber-5
Regina, fara, dan Riva terpaku melihat kejadian itu, hingga mereka bertiga tidak sadar kalau aku meninggalkan mereka semua.
“jahat!!!” kata regina perlahan sambil menunduk dan melangkah meninggalkan nara dan Kak Indra.
Melihat kejadian tadi, nara dan kak Indra tidak merasa bersalah atas apa yang telah mereka perbuat. Mereka berdua, kak Indra dan nara langsung meninggal gedung perpisahan walaupun acara belum selesai.
Mereka berdua langsung gonceng berdua menaiki motor kak Indra, aku yang hanya menangis melihat mereka berdua dari jendela gedung.
Acara perpisahan telah selesai. Aku dan ke 3 sahabatku saling mengucapkan salam perpisahan dan saling berkangen-kangen karena tidak akan bertemu lagi beberapa tahun ke depan.
Di perjalanan pulang aku melihat ambulance mengebut dari arah timur gedung perpisahan. Perasaan hatiku yang campur aduk, aku menghiraukan bunyi sirene ambulance itu dan mengalah pada ambulance.
Sesampainya di rumah, aku sudah di tunggu oleh kedua orang tuaku. Yang akan segera menuju bandara. Langsung pun aku bergegas berganti pakaian dan masuk ke mobil. Di sepanjang perjalanan aku hanya menatap ke luar jendela, mencoba menatap hari esokku besok di Sukarta.
Saat pesawat yang aku tumpangi sudah hampir take off, yang pada saat itu aku akan mematikan handphoneku, tiba-tiba handphone ku berbunyi ada telfon. Ternyata telfon itu dari Regina sahabat aku. Segera aku mengangkat telfon itu, dan ternyata itu kabar buruk ! Regina mengabarka bahwa kak Indra dan Nara mengalami kecelakaan saat perjalanan pulang dari gedung perpisahan. Saat itu pula aku langsung turun dari pesawat, tak peduli pesawat itu akan segera take off, dan meninggalkan kedua orang tuaku di pesawat. Melihat raut wajah kedua orang tua ku dari kejauhan di luar pesawat yang tampaknya mereka khawatir terhadapku, pasti mereka bertanya-tanya ada apa denganku !
Segera aku berlari menyusuri panjangnya jalanan bandara, dan secepat kilat aku langsung menaiki taxi dan menuju rumah sakit dimana kak Indra dan nara di rawat. Sesampainya di rumah sakit. Terlihat suasana tidak mengenakkan. Semua sahabat-sahabatku ada di rumah sakit itu, juga keluarga Nara dan kak Indra. Mereka semua menunggu kak Indra dan Nara sadar.
15 menit, 30 menit dan akhirnya 45 menit kemudian dokter membuka pintu dan mengabarkakn bahwa mereka berdua baik-baik saja. Hanya saja di tangan kanan Kak Indra retak dan di bagian tubuh lainnya hanya luka-luka ringan. Dan segera kami melihat keadaan Nara. Syukurlah Nara tidak seburuk kak Indra, Nara hanya mengalami luka-luka ringan di tangan dan kakinya.
“loh..bukannya kamu tadi sudah ke Surakarta ven ?” kata Nara lemas yang mungkin dia kaget melihat aku ada di segerombolan orang yang menjenguknya.
“iya, demi kamu dia ninggalin pesawatnya !” kata Riva dengan nada ingin menyadarkan Nara
“emmb.. maaf semua bisakah tinggalkan aku dan Iven berdua saja ?” kata Nara
Semua orang yang awalnya banyak, ada orang tua, dan sahabat Nara. Kini di ruangan 8x6 itu hanya ada aku dan Nara dengan saling tatap-tatapan. Aku bisa melihat di matanya penuh penyesalan
“kenapa kamu gak ke Surakarta ?” kata Nara memulai pembicaraan
“tadi sebelum take off, aku menerima telfon dari Regina kalau kau dan kak Indra kecelakaan”
“kenapa kamu datang ke sini? Kenapa ?! apa kamu ingin melihat aku mati ! karena aku telah menyakitimu !” seduh Nara sambil menangis dan memukul-mukul dadanya
“tidak Nara ! tidak ! aku disini karena mengkhawatirkan kau Nara ! karena kau masih dan akan tetap menjadi sahabat kami SELAMANYA !” ucapku sambil memegangi tangan Nara agar tidak menyakiti dirinya sendiri,
“apa iya aku pantas jadi sahabat kalian setelah apa yang aku lakukan padamu ?!” kata Nara tak henti-hentinya menangis
“tidak Nara itu bukan salah kau ! itu salahku ! malah apa pantas aku masih menjadi sahabat kau setelah dulu aku sering meninggalkan kalian daripada bersama kalian ? dulu aku hanya mentingin pacaran, jadi.. apa pantas aku tetap menjadi sahabat kau ?
Setelah mengucapkan kata itu, Nara mendadak mimisan. Aku tau kalau dia masih dalam keadaan labil, maka aku putuskan untuk meninggalkan dia di kamarnya bersama dengan kedua orang tuanya.
Namun aku harus tetap mengejar keinginanku, dua hari kemudian aku segera menuju Surakarta karena aku tau kini keadaan Nara dan kak Indra sudah baik-baik saja.
setahun telah berlalu, aku termenung menatap luar jendela kelasku. Mengingat bahwa sekarang 17 Mei 2012 adalah ulang tahun persahabatan aku, Regina, Fara, Nara dan Riva yang ke 5 tahun. Aku tak tau mereka masih mengingat atau tidak. Karena kami sudah tidak ada hubungan lagi semenjak itu. Mungkin mereka ber-4 sudah lupa kepada ku dan mereka pastinya sudah menemukan sahabat yang lebih senpurna daripada aku.
“kriingg..” bel pulang berbunyi. Aku segera bergegas pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, rumahku sangat sepi, yaaa memang seperti biasanya sepi karena kedua orangtuaku sibuk bekerja setiap hari.
“supriesss ... !”  ada sesuatu mengenai rambutku, yaitu kertas yang di potong kecil-kecil. Segera aku menoleh ke arah atas, dan ternyata “OMG”.. Nara, Regina, Fara dan Riva ada di rumahku ! ternyata mereka tetap mengingat hari ulang tahun persahabatan kami. tak kuasa aku menahan air mataku, dan kami ber5 pun saling berpelukan satu sama lain. Dan berjanji akan menjaga persahabatan ini sampai akhir hayat nanti... J

Senin, 17 September 2012

cerita pendek kehidupanku


Shit >,<

“Aaaahh ,, !” ga kerasa gue bangun gara-gara gue mimpi buruk  (fortune only dreams)
Gue berjalan menepaki selangkah demi selangkah menuju dapur mengambil segelas air putih untuk melegahkan ketegangan ku di mimpi itu (alay banget deh) , hufp .. mimpi itu serasa beneran terjadi tau ga , sampe-sampe gue pengen cepet pagi biar gue bisa cerita ke sobat-sobat gue gt dehh … setelah selesai minum gue menatapi dapur gue , serasa sama kayak dengan yang di mimpi gue tadi tuh ,,
Habis itu gue berbaring lagi di kasur springbad gue sambil menatapi langit-langit kamar gue , , tanpa kerasa mata gue smakin lama smakin berat (hallow,, lebih berat dari bokap gue ,, haha) yah trus gue tidur pules deh …
“aargh berisik amat sih” uuh dari kejauhan sana terdengar bokap gue bentak-bentak bangunin gue dari tidur pulas ku ,, (oh no ! sudah jam 06.25 !) gue langsung aja bagun dari tempat tidur gue , gue lari menuju kamar mandi , dan segera mandi secepat kilat ,, dan segera gue pakai baju seragam dengan baju panjang di hiasi dasi sekolah dan dengan rok biru di atas lutut gue , tak lupa gue pakai sweter coklat abu-abu kesayangan gue , tiba-tiba saat gue akan mengambil tas sekolah gue yang biasa gue pakai (NO !) jadwal pelajaran belum sempat gue cocokkan dngan jadwal hari ini ,, (shit ! apes baget gue ini) jadi gue betulkan jadwal pelajarn gue dengan cepat , dan segeralah gue berangkat menaiki ojek di pangkalan ojek gue ,, gue pun menyuru agar tukang ojek itu lebih menancapkan gas nya ,,, ooohhh NO ,, saat di separuh jalan nih tiba-tiba ojek itu mogok , dengan wajah tidak berdosa sih tukang ojek bilang kalau bensinnya habis ,, (uhh dasar tukag ojek yang tidak professional !) sambil ngomel-ngomel gue pergi meninggalkan ojek itu tanpa bayar (hihihihi) , dan gue segera mencari taksi dan gue langsug menaiki taksi itu , (uuffph ,, kota metropolitan , pasti kejebak macet) gue pun kejebak di tengah-tengah macet , gimana boleh buat ,, gue harus ngikhlasin gue terlanjur telat, karena nih jam udah menunjukkan pukul 07.30 , huh ,, gue hanya dapat bersandar lemas di kursi belakang taksi , ,
Sesampainya di sekolah ,, huaah bu sahab (guru paling galak) seperti biasa berdiri di depan pintu gerbang untuk meghukum siswa-siswi yang dating terlambat , gue pun mau ga mau harus dapat hukuman dan poin gue akan bertambah , saat gue di Tanya oleh bu sahab apa alasan gue bisa telat , gue langsung menjwab secara spotan “ya,, namanya aja kota metropolitan bu , pasti kena macet lah bu” lalu ibu sahab menjawab dengan wajahnya yag merah “bodoh kamu stel ! seharusnya kamu bagun lebih pagi dan berangkat lebih pagi bla ,, bla ,, bla ,,” (omelan kaya gitu sudah ratusan kali gue denger dari para guru-guru dan nyokap bokap gue, so biasa aja gitu) , setelah gue selesai di hukum gue langsung aja ke kelas gue , kelas 8c tentunya , disana gue juga dapat omelan dari guru pengajar gue yang agi ngajar di kelas gue , (wwaayy,, omelan dimana-mana bikin gue ngantuk aja)
Saat gue duduk di bangku gue , bangku nomer dua dari belakang dan paling pojok , gue mengeluarkan buku pelajaran gue , dan di luar kesadaran gue , gue tertidur pulas (argh sudah hal biasa bagi STELLA IGIWAMI ini yaitu gue,haha)
“krriingg” bel istirahat berbunyi , gue pun mendapat getaran dengan menyebut nama gue “stel ,, stel ,, bangun , udah istirahat” ternyata sahabat gue DHEKASI yang menggoyang-goyag kan badan gue supaya gue bisa bangun dan ke kantin bersama , “yaya aku bangun!” jawab ku dengan lemas bercampur kesal sih ,,
Diperjalanan menuju kantin , Dekasi banyak bertanya pada gue “eh stell kenapa loe bisa telat n tertidur di kelas ? emang tadi malem loe habis BEGADANG gitu ?” (holalala BEGADANG ? emang lagu roma irama!) “ya biasa lah dhek kota metropolitan gitu , pasti macet dimana-mana ,, n gue tdi tidur di kelas habisnya gue bosen ngedengerin pak mujib jelasin sejarah yang dari dulu udah gue denger,” jawab gue , “lalalah .. loe kalo gitu mau jadi apa ntar ?”
“argh ,, loe itu kaya nyokap gue bilang gitu mulu , itu masalah ntar, eh gue mau crita sesuatu sama loe nih , ayo kita cari tempat duduk dulu , dan kita beli mie kuah dengan es sirutnya” (makanan yang biasa gue makan sehari-hari di kantin sekolah ini)
Setelah semua sudah terpenuhi , gue dan dhekasi duduk di meja nomer 27 , meja yang jauh dari anak-anak , sehingga gue n sahabat gue bisa curhat sepuasnya (jadi miss curhat donk , hahaha)
“gini loh dhek , udah 3 malem ini gue mimpi yang sama , yaitu gue mimpi , gue tuh di mimpiya gue ma drian itu mau perpisahan , tiba-tiba drian tuh bilang kalau dia masih sayang ke gue ,  dia tuh nyampeinnya di dapur rumah gue , gue mimpi gitu sampe 3 kali loh , padahal waktu itu gue ga lagi inget sama drian si playboy itu,” curhat gue ke dhekasi
Sejenak dhekasi diam , ternyata dia mencoba mencerna curhatan gue , setelah lama dia diam , dia mulai berbicara “emh,, kalo menurut gue , drian itu masih inget ke loe , secara mimpi sampe 3 kali dengan alur cerita yang sama tuh jarang baget di temui , palagi waktu itu loe lagi ga inget ma drian itu , jadi kemungkinan dia masih inget ke loe,,”
Mendengar jawaban dhekasi gue sih agak seneng (tapi mask iya ! bukannya GR sih) gue pun berontak “ga gitu juga tau , kita liat faktanya aja deh sekarang, dia sudah punya banyak cewek , apa lagi dia udah ga nganggep gue pernah ada di kehidupan dia !”
“yah ,, emang gitu , sapa tau aja dia kaya gitu untuk manas-manasin kamu , atau dia kaya gitu supaya dia pingin lihat perubahan kamu (so gak ada yang tau kan)”
(emang sih jelas dhekasi itu ada masuk akalnya , tapi gimana boleh buat coba , gue ga mau terlalu percaya sama omongan dhekasi , ntar gue malah kelebihan berharap yang besar k drian)
Gue pun merespon kata-kata dhekasi itu “ada benernya ucapan loe , but I’m very stuek on him , you know that kan”
“yayaya gue tau , yasudah loe jangan terlalu inget dia , loe sekarang makan tuh mie kuah loe yang sudah mulai dingin n es sirut loe yang mulai mencair”
Kami pun mengakhiri pembicaraan , dan kami memulai focus dengan makanan kami

Bel tanda masuk kelas pun berbunyi , gue bersama dhekasi menuju kelas , dan pelajaran pun dimulai dengan tertib ,
Dan bel pulang pun berbunyi , kami semua pergi meninggalkan kelas
Saat di luar sekolah nih gue liat drian goncengan bersama cewek lain yang hendak pulang , drian mengetahui kalau gue ada di bawah pohon mangga seperti biasa dia dulu menjemput gue , eh eh eh ,, dia malah pura-pura ga liat gue , sambil bersiul-siul , dengan hati memanas , tanpa gue sadari gue mengucapkan kata kotor “FUCK YOU DRIAN”
Dengan santainya dia hanya menoleh dan melanjutkan perjalanannya ,
Setelah gue di jemput dengan supir pribadi gue , gue slama di perjalanan memandagi jalan yang biasa gue lewati dengan drian kalau stiap pulang sekolah ,
Sesampainya di rumah , gue ga langsung buka baju dan buka sepatu , tapi gue langsung aja berbaring di kasur dengan lelahnya dan memandangi langit-langit kamar seperti biasanya , dalam hati gue hanya penuh pertanyaan , apakah yang di bilag dhekasi itu benar atau tidak , apakah drian masih inget ke gue , ataukah drian masih sayang ke gue ,, hufpp,,semakin gue mikir ke situ gue makin aja bingung , secara tadi dia ngegituin gue di depan gue sendiri malah , dasar dia itu ga punya hati dan ga punya rasa ibah liat mantannya berdiri sendiri di bawah pohon mangga (hallow.. jadi mikir berlebihan gtu deh , alay banget gue)
Argh .. dari pada gue mikir drian terus yang belum tentu drian mkirin gue , mendingan gue bersantai aja dengan cara berendem air panas , lebih enak n segar itu .. .
Setelah semua aktifitas gue lakukan , tepat pada jam 15.15 gue di jemput
 Oleh dhekasi untuk English course , gue pun langsung aja menaiki kendaraan mio soul punya dhekasi tanpa ragu , sesampainya di English course dan pada saat itu gue lari-lari dengan dhekasi karena sudah terlambat , dan dari berlawan arah , “Bruogk” gue jatuh , karena dari lawan arah jalan gue ternyata drian juga berlari, lalu .. kami berdua tertabrak, gue dan drian sempat diam sejenak untuk saling pandang , dan untung aja dhekasi segera meyadarkan ku untuk segera bangun dan cepat masuk kelas les , dan aku pun langsung bangun dari jatuh ku sambil berkata “eh kalo punya mata lihat-lihat dong” setelah gue bilang gitu gue langsung aja berdiri dan gue langsung berlari ke kelas les gue .
Waktu pelajaran di mulai , gue ga konsen banget , gue malah keasyikan senyam senyum sendiri ga jelas gitu , sampe-sampe bapak teguh negur gue “stella ini gimana ! dari masuk kelas sampe sekarang masih aja senyam senyum sendiri ,” (huhahaha ,, pak teguh berarti merhati’in gue) , “emh anu .. anu .. anu pak , cenat cenut saya” (oups ,, dengan spontannya bilang kata-kata itu di depan khalayak ramai , uurrghh :@)
Gue pun jadi bahan tertawa’an teman-teman les gue , uhh malu banget tau ga rasanya , harus nanggung malu sebesar itu .
Setelah pulang les , dhekasi bertanya pada gue dengan wajahnya yang serius yang sampe-sampe gue takut ,, “eh stell jangan bilang loe tadi cenat cenut n senyam senyum sendir Karena kamu habis benturan sama drian !” (wah .. gue mau bilang apa ini ,, bingung deh gue sekarang) lalu tanpa piker panjang gue langsung aja menjawab “iya dhek , gue emang tadi mikir itu terus , loe tau kan , gue masih sayang dan cinta ke dia , dan tadi tuh gue bisa natap wajahnya dia lagi .. yah pasti tadi hati gue berbunga-bunga tau” , “tapi stell .. loe ga inget tadi pulang sekolah dia ngegimanain loe ! sakit ga hati loe ! , udah mulai sekarang loe harus belajar lupain dia ,” ucap dhekasi dengan mengelus-ngelus punggung gue , dan gue pun menjawab “oke..oke dhek akan gue coba”
Setelah Dhekasi menasehati gue berkali-kali , gue pun sadar bahwa cowok di dunia ini bukan hanya Drian seorang , dan masih banyak kok cowok yang lebih baik dari Drian .. sama halnya dengan gue sekarang , berlarut-larut gue berusaha untuk melupakan Drian , mencoba mencari pengganti dia di hati gue , dan walau Drian adalah cinta pertama gue , tapi gue yakin bisa melewati semua itu walau membutuhkan proses yang cukup lama .. Jadikan masa lalu sebagai pelajaran buat kita , tetapi jangan sekali-kali menengoknya kembali . (the end)